Mewujudkan Keseimbangan Antara Estetika, Fungsi & Nilai Ekonomis Sebuah Properti
Mewujudkan Keseimbangan Antara Estetika, Fungsi & Nilai Ekonomis Sebuah Properti

V-Ray Next : Perpindahan Dari Camera Manual Ke Camera Otomatis

Ray Tracing & Cameras

Saat Anda ingin membuat gambar CG yang fotorealistik, "ray tracing" memiliki keunggulan yang jauh lebih baik dibandingkan rasterization. Sesuai sifatnya, "ray tracer" bekerja seperti kamera kerja nyata, di mana ia tidak hanya mensimulasikan cara cahaya bergerak di dalam ruang, tetapi juga bagaimana cahaya itu memasuki kamera. Dengan Kamera Fisik V-Ray Anda dapat meniru semua efek kamera dunia nyata termasuk F-stop, kecepatan rana (shutter speed), kedalaman ruang (depth of field), efek bokeh (motion blur), distorsi lensa, kemiringan / pergeseran dan banyak lagi. Tetapi hingga saat ini, ini masih membutuhkan proses manual untuk menyesuaikan pengaturan untuk pencahayaan, white balance, dll.

Untuk beberapa fotografer profesional, menyesuaikan pengaturan kamera seperti sifat kedua yang mereka miliki, dan mereka hanya memotret dalam mode manual. Tetapi bagi kebanyakan orang (orang awam), pasti lebih senang menggunakan opsi untuk mengotomatiskan pengaturan ini. Itu membuatnya lebih mudah dalam mengopersi-kan nya, tinggal arahkan posisinya, kemudian pejet tombolnya, tanpa khawatir hasilnya jelek. V-Ray telah menerapkan gagasan yang sama pada V-Ray Next Beta 1 untuk 3ds Max ( sudah tersedia juga untuk Sketchup pada 7 Februari 2019 ), di mana V-Ray telah menambahkan kontrol Eksposur Otomatis dan Keseimbangan Putih Otomatis, “mantul” deh pokoknya 🙂

Otomatisasi Didalam V-Ray Next

Seperti fitur – fitur baru lainnya yang ada di V-Ray Next, fitur “Automatic Exposure” & “Automatic White Balance” berdasarkan pada teknik pembelajaran adaptif V-Ray untuk memberikan hasil yang terbaik. Dengan melihat seluruh scene, V-Ray Next dapat secara otomatis menentukan pencahayaan yang tepat dan keseimbangan warna putih (white balance) seperti kamera modern – tetapi dengan satu keuntungan tambahan, yaitu : V-Ray Next secara otomatis menyesuaikan nilai ISO tanpa mengubah F-stop atau kecepatan rana (shutter speed), yang memungkinkan Anda mengontrol kedalaman bidang (depth of field) dan motion blur (bokeh) secara terpisah

Otomatisasi Camera, Akan Mempercepat Proses Kerja Anda

apakah Anda pernah mencoba men-setting cahaya untuk scene yang akan Anda render ? merubah berulang – ulang nilai dari intensitas cahaya untuk mendapatkan pencahayaan yang tepat ? Atau Anda mungkin juga mengatur F-stop berulang kali ? untuk mendapatkan kedalaman bidang yang sempurna ? hanya untuk membuat render Anda menjadi lebih baik ?atau bahkan mungkin Anda menggunakan HDR yang agak terlalu biru, dan Anda harus memperbaiki HDR atau white balance kamera secara manual untuk menggantinya. Apa pun trik yang Anda gunakan, proses itu dapat menghabiskan waktu yang berharga.

Dengan eksposur otomatis baru di V-Ray, Anda tidak perlu lagi khawatir tentang konfigurasi yang tepat dalam pengaturan Anda. Anda cukup memilih lensa dan aperture yang Anda inginkan, selanjutnya V-Ray akan membuat eksposur netral untuk Anda. Dan dengan white balance otomatis, Anda dapat menggunakan hampir semua HDR untuk scene Anda tanpa harus khawatir tentang output warna & pencahayaanya.

Men-setting camera dengan cara manual akan membutuhkan pengalaman, feeling, coba – coba, trial & error, sehingga hasil renderan biasanya bisa overexposed (terlalu terang) atau bahkan underexposed (terlalu gelap). Terkadang beberapa orang juga mencoba untuk men-setting supply cahaya ini di “post view”, semua itu memberikan dampak negatif, yaitu kualitas gambar & waktu render yang diperlukan.

Untuk contoh misalnya, jika Anda me-render gambar terlalu terang (overexposed), maka v-ray engine akan bekerja lebih berat karena harus mengkalkulasi extra sample di area yang terlalu terang, dan tentu saja hal ini akan menambah waktu proses render yang semakin lama.

Render Dengan Automatic Exposure Enable : 4 menit 4 detik
Hasil Render Dengan OverExposed Hingga 1 Stops : 6 menit 7 detik
Gambar OverExposed Dengan Penurunan Exposure Hingga 1 Stop Di Post

Disisi lain bila hasil renderan Anda kurang terang, kemudian Anda meningkatkan exposure di “post”, Anda akan memunculkan “noise” pada area yang gelap. Dalam dua contoh kasus tersebut Anda akan kehilangan nilai optimal dari “noise” yang seharusnya pada gambar hasil renderan. Nah, disinilah letak kelebihan feature baru “Auto Exposure” dari V-Ray, dia akan memperbaiki masalah itu untuk Anda secara otomatis.

Render Dengan Automatic Exposure Enable
Hasil Render Dengan UnderExposed Hingga 2 Stops
Gambar UnderExposed Yang Memunculkan Noise Hingga 2 Stops

Hal yang sama berlaku untuk white balance. Jika Anda menggunakan HDR yang sangat hangat (very warm toned HDR), Anda mungkin perlu menyesuaikan hasil render Anda di “post view” untuk mendinginkannya kembali. Tetapi ketika Anda mendapatkan “underexposed blue pixel”, gambar Anda mungkin bakal dipenuhi dengan “noisy” yang tidak perlu.

Render Dengan HDR Yang Terlalu Hangat
Render Yang Sama, Tapi Dengan “White Balance” Enable (ON)

Ini tidak berarti Anda tidak harus menyesuaikan hasil render Anda di “post view”. Namun yang menjadi purpose kali ini adalah settingan exposure yang tepat akan memberikan keseimbangan kecepatan, kualitas, dan noisy yang lebih baik pada hasil kerja renderan Anda.

Kesimpulan :

Auto Exposure dan Auto White Balance yang merupakan fitur baru di V-Ray Next sangat cocok untuk siapa saja yang mencari jalan pintas menggunakan kamera manual. Tidak hanya akan membantu menghemat waktu pengaturan Anda, Anda juga akan mendapatkan keseimbangan kecepatan dan kualitas render yang lebih baik tanpa harus repot & frustasi. Juga jauh lebih mudah untuk meng-explorasi scene dan bekerja di IPR (interactive production rendering) tanpa harus terus-menerus menyesuaikan settingan exposure pada camera.

Leave a Reply

One thought on “V-Ray Next : Perpindahan Dari Camera Manual Ke Camera Otomatis”

WhatsApp kami
%d bloggers like this: